Jumat, 14 Juni 2013

BAB III MATRIKS



TABEL 3.1
MATRIKS
Tgl/Jam
Pengkajian
Interpretasi Data (Diagnose Masalah Dan Kebutuhan)
DX Potensial/ Masalah Potensial
Antisipasi/Tindakan Segera
Interfensi
Implementasi
Evaluasi
01 Mei 2013, pukul 14.00 wib
DS :
Ibu mengatakan saat ini masih terasa nyeri pada jahitan, dan terasa bengkak pada payudara disertai nyeri pada saat menyusui.

DO :
a.   Keadaan umum: Baik
b.   Keadaan emosional: Stabil
c.   Kesadaran: Compos mentis
d.   TTV,
 TD: 100/70 mmhg
N: 78 x/menit
RR: 24 x/menit
S: 36,5°C
e.   TFU : pertengahan pusat dan simpisis.

f.    Lochea: sanguelenta.

g.   Payudara ibu terlihat bengkak dan pada perabaan terdapat nyeri tekan pada saat dipalpasi dan teraba hangat.
Dx : Ny.F usia 25 tahun P1A0 4 hari  post partum dengan bendungan ASI
DS:
a.  ibu mengatakan ini persalinan yang pertama dan belum pernah keguguran.
b. Ibu mengatakan melahirkan tanggal 27 April 2013.
c.  Ibu mengatakan payudara bengkak dan sakit.

DO:
a. Payudara ibu terlihat bengkak.
b. Terdapat nyeri tekan pada saat dipalpasi dan teraba hangat.
c.  TTV,
TD: 110/70 mmHg
N: 78x/ menit
RR: 24 x/menit
S: 36, 5°C
d. TFU : Pertengahan pusat dan simpisis.
e.  Lochea: sanguelenta.

Masalah : ibu mengatakan payudara ibu bengkak dan nyeri saat menyusui.
Kebutuhan :
a.   Beritahu kondisi ibu saat ini
b.   jelaskan pada ibu keluhan yang dirasakan
c.    Lakukan penanganan bendungan ASI


Mastitis
Melakukan Breast care

1. Beritahu hasil pemeriksaan







2. Beritahu ibu mengenai keluhan yang ibu rasakan





















3.       Lakukan  penanganan pada ibu dengan bendungan ASI :
a.     Lakukan Perawatan payudara
b.     Lakukan teknik pengeluaran ASI
c.     Ajarkan ibu teknik menyusui yang benar







































































































































































































4. Beritahu kepada ibu tentang kebutuhan nutrisi































5. Beritahu kepada ibu cara personal hygine













6. Anjurkan kepada ibu untuk menyusui bayinya secara on demand


7. Lakuakan perawatan luka perineum.
1.  Memberitahu ibu hasil pemeriksaan saat ini bahwa ibu dalam keadaan kurang baik, dengan hasil pemeriksaan yaitu TD : 100/70 mmHg, N: 78x/menit, RR: 24x/menit, S: 36,5°C.

2. Memberitahu ibu mengenai keluhan yang ibu rasakan bahwa ibu mengalami bendungan ASI yaitu terjadinya pembengkakan pada payudara karena peningkatan aliran vena yang diakibatkan dari pengosongan payudara yang tidak sempurna, faktor hisap bayi yang tidak aktif, faktor menyusui bayi yang tidak benar, putting susu terbenam, putting susu terlalu panjang. Ini merupakan masalah yang tidak berbahaya bagi ibu namun jika tidak ditangani akan menyebabkan infeksi pada payudara.


3. Melakukan penanganan pada ibu dengan bendungan ASI :
a.  Mengajarkan kepada ibu perawatan payudara yaitu:
1)    Bantu ibu untuk membuka pakaian bagian atas dan dalam secara sopan.
2)    Berikan kompres kapas yang berisikan baby oil pada putting susu selama dua menit.
3)    Bersihkan putting susu pada kotoran.
4)    Kemudian oleskan baby oil pada kedua tangan pemeriksa.
5)    Letakkan tangan pada awal pemijatan dengan penutup payudara dibagian pinggir.
6)    Pegang payudara kanan dengan tangan kanan kemudian dengan 3 jari tangan kiri lakukan gerakan memutar/ spiral dari pangkal kedepan menuju areola, lakukan sebanyak 30 kali pada payudara kanan dan kiri.
7)    Lakukan gerakan yang sama dengan nomer 6 tetapi dengan menggunakan 4 jari.
8)    Dengan menggunakan telapak tangan lakukan gerakan memutar dari dalam keluar atau dari luar kedalam sebanyak 30 kali.
9)    Sanggah payudara dengan tangan kanan kemudian dengan tangan kiri dengan 4 jari dirapatkan dengan menggerakan jari kelingking menekan dengan kuat kedepan menujuh areola pada payudara kanan dan kiri.
10) Sanggah payudara kanan dengan kanan kemudian tangan kiri menggenggam dengan menggunakan buku-buku jari menekan dengan kuat kedepan menuju areola, lakukan 30 kali masing- masing pada payudara kanan dan kiri.
11) Lakukan pemijitan pada putting payudara kearah luar dengan menggunakan ibu jari dengan telunjuk tangan kiri dan kanan (diamond).
12) Dengan menggunakan telapak tangan kanan dan kiri dengan jari-jari dirapatkan lekukan gerakan memijat payudara secara berlawanan arah.
13) Kompres payudara kanan dan kiri dengan kompres hangat dan kompres dingin secara bergantian sebanyak 5 langkah diakhiri dengan kompres hangat (kompres hangat selama 2 menit, kompres air dingin selama 1 menit).
14) Keringkan payudara dengan handuk.

b.  Mengajarkan kepada ibu teknik pengeluaran ASI yaitu dengan
1) Teknik menstimulus reflek oksitosin sebelum ASI diperah yaitu dengan lepaskan pakaian atas ibu, ibu duduk dengan memangku bantal lalu tangan diatas sebagai alas. Kemudian melakukan pemijatan pada samping kanan dan kiri ruas- ruas tulang belakang kearah atas dan bawah dengan kedua tangan selama 5 sampai 10 menit.
2) Pengeluaran ASI dengan tangan, yaitu dengan ibu duduk dengan nyaman, massase payudara dengan kedua telapak tangan dari pangkal kearah aerola, ulangi pemijatan, ini pada sekeliling payudara secara merata. Letakan ibu jari diatas putting dan aerola dan jari telunjuk pada bagian bawah putting dan aerola berlawanan dengan ibu jari dan jari lain menopang payudara. Kemudia tekan ibu jari dan telunjuk sedikit kearah dada jangan terlalu kuat agar tidak terjadi subatan aliran susu. Kemudian tekan sampai teraba pada si nus laktiferus yaitu tempat tampungan ASI dibawah aerola. Tekan dan kemudian lepas. Kemudian asi mengalir.

c.  Mengajarkan kepada ibu teknik menyusui yang benar yaitu :
1)  Ibu duduk dengan posisi kaki tidak menggantung, kemudian keluarkan ASI sedikit dan oleskan pada areola dan putting
2)  Kemudian Bayi diletakkan menghadap ke ibu dengan posisi menyangga seluruh badan bayi, jangan hanya leher dan bahunya saja, kepala
3)  tubuh bayi lurus, hadapkan bayi ke dada ibu sehingga hidung bayi berhadapan dengan putting susu ibu.
4)  Dekatkan tubuh bayi ke tubuh ibu, menyentuhkan bibir bayi ke putting susu ibu dan menunggu sampai mulut bayi terbuka lebar.
5)  Segera dekatkan bayi ke payudara sedemikian rupa, sehingga bibir bawah bayi terletak di bawah putting susu ibu.
6)  Cara melekatkan mulut bayi dengan benar yaitu dagu menempel pada payudara ibu, mulut bayi terbuka lebar, dan bibir bawah bayi terbuka lebar
7)  Kemudian susui bayi sampai ibu merasa payudara ibu sudah kosong, kemudian pindahkan kepayudara yang sebelah.

8)  Kemudian jika sudah selesai menyusui keluarkan ASI sedikit dan oleskan pada areola dan putting ibu dan diamkan jangan dikeringkan. Sendawakan bayi dengan cara disandarkan di pundak ibu kemudian tepuk secara lembut pada punggung bayi.

4.       Memberitahu kepada ibu tentang kebutuhan nutrisi yaitu ibu harus mengkonsumsi makanan yang mengandung karbohidrat yang bisa di dapatkan dari ( nasi, kentang, jagung, gandum dan roti ), protein yang berfungsi sebagai zat pembangun yaitu agar luka jahitan ibu cepat sembuh yang bisa didapatkan dari ( tahu, tempe, ikan, telur, dan daging ), zat besi yang berfungsi sebagai penambah darah dan membantu memperbanyak produksi ASI yang bisa di dapatkan dari sayuran hijau seperti ( daun katuk, daun singkong, bayam, dan kangkung ), vitamin yang bisa di dapatkan dari buah-buahan, serta minum air putih sebanyak 3 liter atau 12 gelas dalam satu hari.

5.       Memberitahu kepada ibu tentang cara personal hygine yaitu, selalu membasuk kemaluannya setiap habis BAK/BAB dengan cara dari depan kebelakang kemudian keringkan, serta mengganti pembalut minimal 2 kali sehari atau jika ibu merasa pembalut sudah penuh.


6. Menganjurkan kepada ibu agar menyusui bayinya secara on demand agar bayi mendapatkan kolostrum yang banyak mengandung antibody.

7.  Melakukan perawatan luka perenium dengan melakukan vulva hygiene terlebih dahulu kemudian menggunakan kassa  dan menggunakan betadin lalu tempelkan keluka jahitan ibu. Karena luka jahitan ibu yang masih basah dan sedikit terbuka.
1. Ibu sudah mengetahui tentang kondisinya saat ini






2. Ibu sudah mengerti tentang keluhan yang dirasakan






















3.    Telah dilakukan perawatan payudara, teknik pengeluaran ASI dan ibu telah mengerti teknik menyusui yang benar.

















































































































































































































4.     Ibu sudah mengerti tetang asupan nutria yang baik untuk ibu
































5.     Ibu telah mengetahui cara personal hygien.














6.     Ibu bersedia untuk menyusui bayinya secara on demand




7.     Telah dilakukan perawatan luka perineum.

03- Mei-2013
Pukul 13.00 WIB
DS : Ibu mengatakan saat ini payudara tidak bengkak dan tidak  nyeri pada saat menyusui.
DO :
a. Keadaan umum: Baik
b. Keadaan emosional : Stabil
c.  Kesadaran:
Compos mentis
d. TTV, TD: 120/70mmHg,
N: 78x/menit,
RR: 20X/menit,
T: 37,20C
e.  TFU:  Pertengahan  antara pusat dan simpisi.
f.  Lokea: sanguelenta
Dx : Ny.F usia 25 tahun P1A0  6  hari  post partum
DS:
a. ibu mengatakan ini persalinan yang pertama dan belum pernah keguguran.
b. Ibu mengatakan melahirkan tanggal 27 April 2013.

DO:
a. Payudara ibu sudah tidak terlihat bengkak dan tidak disertai kemerahan
b. Tidak terdapat nyeri tekan pada saat dipalpasi
c.  TFU:  Pertengahan  antara pusat dan simpisi.
d. Lokea: sanguelenta.

Masalah : tidak ada
Kebutuhan: tidak ada

Tidak ada
Tidak ada
1.     Pantau dan beritahu Keadaan umum ibu





2.     Pastikan proses involusi berjalan baik



3.     Tanyakan kepada ibu apakah ada penyulit dalam menyusui   


4.     Tanyakan kembali pada ibu tentang teknik menyusui yang diajarkan



5.     Tanyakan kembali tentang konseling nutrisi dan istirahat yang diberikan apakah ibu sudah mengerti atau belum




1. Memantau dan memberitahu keadaan ibu saat ini dengan memeriksa keadaan umum dan tanda-tanda vital




2. Memastikan proses involusi berjalan baik dengan meraba bagian abdomen ibu


3. Menannyakan kepada ibu apakah terdapat penyulit dalam menyusui, seperti payudara masih bengkak, nyeri pada saat menyusui, putting lecet, bayi rewel.

4. Menanyakan kembali pada ibu tentang teknik menyusui yang telah diajarkan




5. Menanyakan kembali tentang konseling nutrisi dan istirahat yang diberikan apakah ibu sudah mengerti dan menerapkan di kehidupan sehari-harinya. Dan apakah ibu masih tidak mengkonsumsi makanan ikan dan telur.


1.  Ibu dalam keadaan baik yaitu KU baik, kesadaran compos mentis, TD:120/70mmHg,
N: 78x/menit,
RR: 20X/menit,
T: 37,20C

2.  Proses involusi berjalan dengan baik yaitu TFU pertengahan antara pusat dan simpisis

3.  Setelah dikaji tidak ada penyulit yang di alami ibu




4.  .Ibu mengerti tentang teknik menyusui yang baik dan benar dan ibu telah bersedia untuk menyusui bayinya secara on demand.

5.  Ibu mengatakan sudah mengerti dan sudah menerapkan dalam kehidupan sehari-harinya dan ibu sudah mengkonsumsi ikan dan telur.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar