TABEL 3.1
MATRIKS
Tgl/Jam
|
Pengkajian
|
Interpretasi
Data (Diagnose Masalah Dan Kebutuhan)
|
DX Potensial/
Masalah Potensial
|
Antisipasi/Tindakan
Segera
|
Interfensi
|
Implementasi
|
Evaluasi
|
01
Mei 2013, pukul 14.00 wib
|
DS :
Ibu mengatakan saat
ini masih terasa nyeri pada jahitan, dan terasa bengkak pada payudara
disertai nyeri pada saat menyusui.
DO :
a.
Keadaan umum: Baik
b.
Keadaan emosional: Stabil
c.
Kesadaran: Compos mentis
d.
TTV,
TD: 100/70 mmhg
N:
78 x/menit
RR:
24 x/menit
S:
36,5°C
e.
TFU : pertengahan pusat
dan simpisis.
f.
Lochea: sanguelenta.
g.
Payudara ibu terlihat bengkak dan pada perabaan
terdapat nyeri tekan pada saat dipalpasi dan teraba hangat.
|
Dx : Ny.F usia 25 tahun P1A0 4 hari
post partum dengan bendungan ASI
DS:
a.
ibu
mengatakan ini persalinan yang pertama dan belum pernah keguguran.
b.
Ibu mengatakan melahirkan tanggal 27 April 2013.
c.
Ibu mengatakan payudara bengkak dan sakit.
DO:
a.
Payudara ibu terlihat bengkak.
b.
Terdapat nyeri tekan pada saat dipalpasi dan
teraba hangat.
c.
TTV,
TD:
110/70 mmHg
N:
78x/ menit
RR:
24 x/menit
S:
36, 5°C
d.
TFU : Pertengahan
pusat dan simpisis.
e.
Lochea: sanguelenta.
Masalah : ibu
mengatakan payudara ibu bengkak dan nyeri saat menyusui.
Kebutuhan :
a.
Beritahu kondisi ibu saat ini
b.
jelaskan pada ibu keluhan yang dirasakan
c.
Lakukan penanganan bendungan ASI
|
Mastitis
|
Melakukan
Breast care
|
1.
Beritahu hasil pemeriksaan
2.
Beritahu ibu mengenai keluhan yang ibu rasakan
3.
Lakukan penanganan pada ibu dengan bendungan ASI :
a.
Lakukan Perawatan
payudara
b.
Lakukan teknik
pengeluaran ASI
c.
Ajarkan ibu
teknik menyusui yang benar
4.
Beritahu kepada ibu tentang kebutuhan nutrisi
5.
Beritahu kepada ibu cara personal hygine
6.
Anjurkan kepada ibu untuk menyusui bayinya secara
on demand
7. Lakuakan perawatan luka perineum.
|
1.
Memberitahu ibu hasil pemeriksaan saat ini bahwa
ibu dalam keadaan kurang baik, dengan hasil pemeriksaan yaitu TD : 100/70
mmHg, N: 78x/menit, RR: 24x/menit, S: 36,5°C.
2. Memberitahu ibu mengenai keluhan yang ibu
rasakan bahwa ibu mengalami bendungan ASI yaitu terjadinya pembengkakan pada payudara karena
peningkatan aliran vena yang diakibatkan dari pengosongan payudara yang tidak sempurna, faktor hisap
bayi yang tidak aktif, faktor menyusui bayi yang tidak benar, putting susu
terbenam, putting susu terlalu panjang. Ini merupakan masalah yang tidak
berbahaya bagi ibu namun jika tidak ditangani akan menyebabkan infeksi pada
payudara.
3. Melakukan penanganan pada ibu dengan bendungan ASI :
a. Mengajarkan
kepada ibu perawatan payudara yaitu:
1)
Bantu ibu untuk membuka pakaian bagian atas dan dalam secara
sopan.
2)
Berikan kompres kapas yang berisikan baby oil pada putting susu
selama dua menit.
3)
Bersihkan putting susu pada kotoran.
4)
Kemudian oleskan baby oil pada kedua tangan pemeriksa.
5)
Letakkan tangan pada awal pemijatan dengan penutup payudara
dibagian pinggir.
6)
Pegang payudara kanan dengan tangan kanan kemudian dengan 3 jari
tangan kiri lakukan gerakan memutar/ spiral dari pangkal kedepan menuju
areola, lakukan sebanyak 30 kali pada payudara kanan dan kiri.
7)
Lakukan gerakan yang sama dengan nomer 6 tetapi dengan
menggunakan 4 jari.
8)
Dengan menggunakan telapak tangan lakukan gerakan memutar dari
dalam keluar atau dari luar kedalam sebanyak 30 kali.
9)
Sanggah payudara dengan tangan kanan kemudian dengan tangan kiri
dengan 4 jari dirapatkan dengan menggerakan jari kelingking menekan dengan
kuat kedepan menujuh areola pada payudara kanan dan kiri.
10) Sanggah payudara kanan
dengan kanan kemudian tangan kiri menggenggam dengan menggunakan buku-buku jari
menekan dengan kuat kedepan menuju areola, lakukan 30 kali masing- masing
pada payudara kanan dan kiri.
11) Lakukan pemijitan pada
putting payudara kearah luar dengan menggunakan ibu jari dengan telunjuk
tangan kiri dan kanan (diamond).
12) Dengan menggunakan telapak
tangan kanan dan kiri dengan jari-jari dirapatkan lekukan gerakan memijat
payudara secara berlawanan arah.
13) Kompres payudara kanan dan
kiri dengan kompres hangat dan kompres dingin secara bergantian sebanyak 5
langkah diakhiri dengan kompres hangat (kompres hangat selama 2 menit,
kompres air dingin selama 1 menit).
14) Keringkan payudara dengan
handuk.
b. Mengajarkan
kepada ibu teknik pengeluaran ASI yaitu dengan
1) Teknik
menstimulus reflek oksitosin sebelum ASI diperah yaitu dengan lepaskan
pakaian atas ibu, ibu duduk dengan memangku bantal lalu tangan diatas sebagai
alas. Kemudian melakukan pemijatan pada samping kanan dan kiri ruas- ruas
tulang belakang kearah atas dan bawah dengan kedua tangan selama 5 sampai 10
menit.
2)
Pengeluaran ASI dengan tangan, yaitu dengan ibu
duduk dengan nyaman, massase payudara dengan kedua telapak tangan dari
pangkal kearah aerola, ulangi pemijatan, ini pada sekeliling payudara secara
merata. Letakan ibu jari diatas putting dan aerola dan jari telunjuk pada
bagian bawah putting dan aerola berlawanan dengan ibu jari dan jari lain
menopang payudara. Kemudia tekan ibu jari dan telunjuk sedikit kearah dada
jangan terlalu kuat agar tidak terjadi subatan aliran susu. Kemudian tekan
sampai teraba pada si nus laktiferus yaitu tempat tampungan ASI dibawah
aerola. Tekan dan kemudian lepas. Kemudian asi mengalir.
c. Mengajarkan kepada
ibu teknik menyusui yang benar yaitu :
1) Ibu duduk
dengan posisi kaki tidak menggantung, kemudian keluarkan ASI sedikit dan
oleskan pada areola dan putting
2) Kemudian Bayi
diletakkan menghadap ke ibu dengan posisi menyangga seluruh badan bayi,
jangan hanya leher dan bahunya saja, kepala
3) tubuh bayi lurus,
hadapkan bayi ke dada ibu sehingga hidung bayi berhadapan dengan putting susu
ibu.
4) Dekatkan tubuh
bayi ke tubuh ibu, menyentuhkan bibir bayi ke putting susu ibu dan menunggu
sampai mulut bayi terbuka lebar.
5) Segera
dekatkan bayi ke payudara sedemikian rupa, sehingga bibir bawah bayi terletak
di bawah putting susu ibu.
6) Cara
melekatkan mulut bayi dengan benar yaitu dagu menempel pada payudara ibu,
mulut bayi terbuka lebar, dan bibir bawah bayi terbuka lebar
7) Kemudian susui
bayi sampai ibu merasa payudara ibu sudah kosong, kemudian pindahkan
kepayudara yang sebelah.
8) Kemudian jika
sudah selesai menyusui keluarkan ASI sedikit dan oleskan pada areola dan
putting ibu dan diamkan jangan dikeringkan. Sendawakan
bayi dengan cara disandarkan di pundak ibu kemudian tepuk secara lembut pada
punggung bayi.
4.
Memberitahu kepada ibu tentang kebutuhan nutrisi
yaitu ibu harus mengkonsumsi makanan yang mengandung karbohidrat yang bisa di
dapatkan dari ( nasi, kentang, jagung, gandum dan roti ), protein yang
berfungsi sebagai zat pembangun yaitu agar luka jahitan ibu cepat sembuh yang
bisa didapatkan dari ( tahu, tempe, ikan, telur, dan daging ), zat besi yang
berfungsi sebagai penambah darah dan membantu memperbanyak produksi ASI yang
bisa di dapatkan dari sayuran hijau seperti ( daun katuk, daun singkong,
bayam, dan kangkung ), vitamin yang bisa di dapatkan dari buah-buahan, serta
minum air putih sebanyak 3 liter atau 12 gelas dalam satu hari.
5.
Memberitahu kepada ibu tentang cara personal
hygine yaitu, selalu membasuk kemaluannya setiap habis BAK/BAB dengan cara
dari depan kebelakang kemudian keringkan, serta mengganti pembalut minimal 2
kali sehari atau jika ibu merasa pembalut sudah penuh.
6. Menganjurkan
kepada ibu agar menyusui bayinya secara on demand agar bayi mendapatkan
kolostrum yang banyak mengandung antibody.
7. Melakukan
perawatan luka perenium dengan melakukan vulva hygiene terlebih
dahulu kemudian menggunakan kassa dan menggunakan betadin
lalu tempelkan keluka jahitan ibu. Karena luka jahitan ibu yang masih basah
dan sedikit terbuka.
|
1. Ibu sudah mengetahui tentang kondisinya
saat ini
2. Ibu sudah mengerti tentang keluhan yang dirasakan
3.
Telah dilakukan
perawatan payudara, teknik pengeluaran ASI dan ibu telah mengerti teknik menyusui yang benar.
4.
Ibu sudah mengerti tetang asupan nutria yang baik
untuk ibu
5.
Ibu telah mengetahui cara personal hygien.
6.
Ibu bersedia untuk menyusui bayinya secara on
demand
7.
Telah dilakukan
perawatan luka perineum.
|
03-
Mei-2013
Pukul
13.00 WIB
|
DS : Ibu mengatakan saat
ini payudara tidak bengkak dan tidak nyeri pada saat menyusui.
DO :
a.
Keadaan umum: Baik
b.
Keadaan emosional : Stabil
c.
Kesadaran:
Compos
mentis
d.
TTV, TD: 120/70mmHg,
N:
78x/menit,
RR:
20X/menit,
T:
37,20C
e.
TFU: Pertengahan
antara pusat dan simpisi.
f.
Lokea: sanguelenta
|
Dx : Ny.F usia 25 tahun P1A0 6 hari
post partum
DS:
a. ibu
mengatakan ini persalinan yang pertama dan belum pernah keguguran.
b.
Ibu mengatakan melahirkan tanggal 27 April 2013.
DO:
a.
Payudara ibu sudah tidak terlihat bengkak dan tidak
disertai kemerahan
b.
Tidak terdapat nyeri tekan pada saat dipalpasi
c.
TFU:
Pertengahan antara pusat dan
simpisi.
d.
Lokea: sanguelenta.
Masalah :
tidak ada
Kebutuhan:
tidak ada
|
Tidak
ada
|
Tidak
ada
|
1.
Pantau dan beritahu Keadaan umum ibu
2.
Pastikan proses involusi berjalan baik
3.
Tanyakan kepada ibu apakah ada penyulit dalam
menyusui
4.
Tanyakan kembali pada ibu tentang teknik menyusui
yang diajarkan
5.
Tanyakan kembali tentang konseling nutrisi dan istirahat
yang diberikan apakah ibu sudah mengerti atau belum
|
1.
Memantau dan memberitahu keadaan ibu saat ini
dengan memeriksa keadaan umum dan tanda-tanda vital
2.
Memastikan proses involusi berjalan baik dengan
meraba bagian abdomen ibu
3.
Menannyakan kepada ibu apakah terdapat penyulit
dalam menyusui, seperti payudara masih bengkak, nyeri pada saat menyusui, putting
lecet, bayi rewel.
4.
Menanyakan kembali pada ibu tentang teknik
menyusui yang telah diajarkan
5. Menanyakan
kembali tentang konseling nutrisi dan istirahat yang diberikan apakah ibu
sudah mengerti dan menerapkan di kehidupan sehari-harinya. Dan apakah ibu masih tidak mengkonsumsi makanan ikan
dan telur.
|
1.
Ibu dalam keadaan baik yaitu KU baik, kesadaran
compos mentis, TD:120/70mmHg,
N: 78x/menit,
RR: 20X/menit,
T: 37,20C
2.
Proses involusi berjalan dengan baik yaitu TFU pertengahan
antara pusat dan simpisis
3.
Setelah dikaji tidak ada penyulit yang di alami
ibu
4.
.Ibu mengerti tentang teknik menyusui yang baik
dan benar dan ibu telah bersedia untuk menyusui bayinya secara on demand.
5. Ibu mengatakan
sudah mengerti dan sudah menerapkan dalam kehidupan sehari-harinya dan ibu sudah mengkonsumsi ikan dan telur.
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar